Rasanya sudah bulat keputusanku untuk resign demi keluarga. Tapi tak semudah yang aku pikirkan... tinggal keluar kerja gitu aja. Setelah membuat surat pengunduran diri.. bosku kaget... lah.. kok gitu, kenapa ? ini itu... dlllllll lah.... sampai pada tawar menawar jam masuk kerja, pertimbangan lain... wes pokoknya.

Gak aku kira sedemikian rumit inikan mengajukan surat pengunduran diri pada kantorku ini. dan bodohnya aku...dengan cengar-cengir menganggukkan kepala pas si Bos bilang aku harus nunggu 3 bulan untuk cari pengganti posisi ku.

tak aku fikirkan betapa di rumah sudah kacau balau....

Ngobrol untuk mencari solusi mengatur keluargaku ...ya cucian, ya anak, ya pengantar sekolah, ya setrikaan... aduh...???? tak terasa sudah jam 24.00 " udah yah... besok kita pikirkan lagi, apa kl bisa aku akan minta pimpinan mengerti kondisi kita "

Pas saat ini anak ku mulai rewel gak mau di asuh siapa2 kecuali Ayah sama Bundanya, Tukang setrika sakit cuti 1 bulannan, yaaa Alloh....

Kalo aku teruskan ini akan kacau terus menerus.
Yang paling kasihan adalah anakku, gimana makannya? belajarnya? jam tidurnya? mengajinya? sudah tidak teratur lagi.

Yaa Robb bantulah kami menyelesaikan semua ini
itu doa ku

Tidak ada komentar: